Silaturrohim Masyayikh Pendiri dan Ulama’ sudah menjadi agenda rutin tahunan dalam yayasan tarbiyatul banin. Kegiatan rutin ini dilaksanakan pada bulan syawal atau masih dalam nuansa idul fitri 1446 H/2025 M.
Untuk tahun ini, 2025, silaturrohim ditujukan pada 2 ulama besar. Yakni, K.H. Abdul Qoyyum Mansur atau sering dikenal dengan Gus Qoyyum Lasem. Kemudian K.H. Mustofa Bisri Leteh Rembang yang sering dikenal dengan Gus Mus.
Pada Sabtu 05 April 2025 (Lebaran ke-6) seluruh Guru dan karyawan Yayasan Tarbiyatul Banin, mulai dari Unit RA/KB, MI, MTs, MA, dan Ponpes Al-Hikmah, mengikuti kegiatan silaturrohim tersebut dengan sangat antusias. Selain keberkahan dari para Ulama’ juga sebagai sarana untuk menjaga keharmonisan dan kerukunan bagi seluruh keluarga yayasan tarbiyatul banin.
“ Mendidik siswa di madrasah, harus dibuat santai. Jangan terkesan sedang tekanan. kalau mendidik dengan tertekan, Seperti Keran air yang dibuka tapi tidak keluar airnya. Karena mampet “ Dawuh Gus Qoyyum”
Setelah dari ndalem Gus Qoyyum, kemudian dilanjutkan ke Ndalem Gus Mus. Namun, karena kesibukan dan Jadwal dari Gus Mus yang tidak bisa disowani dilanjutkan ke Ndalem K.H. Cholil Staquf (Gus Yahya) yang rumahnya tidak jauh dari Gus Mus. Bisa dibilang bonus dari perjalanan silaturrohim yayasan tarbiyatul banin untuk bisa silaturrohim ke Ndalem Gus Yahya Leteh Rembang.
“ Tugas paling berat itu guru agama, karena kalau salah mengajar/mendidik pertanggungjawabannya sampai ke akhirat. Maka agar ringan hisabnya murid-murid sebelum sekolah diminta agar menata niat semata-mata tholabul ilmi untuk mencari ridha Allah SWT. Kalau kita mjd guru ataupun pengurus NU selain ikhlas dan sabar, maka niatkan karena untuk Ngalap Barokah”. Wejangan Gus Yahya.
Tidak berhenti disitu bonus Perjalanan yang diperoleh dari perjalanan silaturrohmi yayasan tarbiyatul banin. Sepulang dari Ndalem Gus Yahya, kemudian diarahkan untuk bisa sowan ke Ndalem Kyai Syarofuddin.
Tinggalkan Komentar